Regional Sales Operation Manager XL Axiata Cirebon dan Majalengka Area, Doddy Hadiana (ketiga kanan) berfoto bersama aparat Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dalam penyerahan secara simbolis pembangunan Jembatan Biru.
Regional Sales Operation Manager XL Axiata Cirebon dan Majalengka Area, Doddy Hadiana (ketiga kanan) berfoto bersama aparat Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dalam penyerahan secara simbolis pembangunan Jembatan Biru.

Majalengka, 21 September 2017 — Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR), PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui Majelis Taklim XL Axiata (MTXL) kembali menginisiasi pembangunan jembatan desa, kali ini berlokasi di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Jembatan yang dibangun di atas Sungai Cimanggung ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk menunjang aktivitas sosial, pendidikan, dan ekonomi. Selain itu, jembatan ini akan menjadi penghubung strategis antara Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan.

Peletakan batu pertama dilaksanakan pada Kamis (21/9/2017) di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Acara ini turut dihadiri oleh Regional Sales Manager XL Axiata Cirebon Area, Doddy Hadiana; Kepala Desa Padaherang, Iying; serta jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sindangwangi.

General Manager Finance and Management Service XL Axiata Central Region, Taufik Hidayat, mengungkapkan bahwa kehadiran jembatan ini merupakan wujud nyata kepedulian XL Axiata terhadap masyarakat pedesaan. “Alhamdulillah, ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami karena dapat berkontribusi langsung dalam pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat di Kecamatan Sindangwangi,” ujarnya.

Ia berharap jembatan ini dapat menjadi sarana vital yang mendukung aktivitas warga, khususnya dalam bidang pembangunan dan peningkatan ekonomi. “Ibarat layanan seluler, jembatan juga merupakan faktor penentu dalam kemajuan suatu wilayah yang sebelumnya terisolasi,” tambahnya.

Jembatan ini akan dibangun dengan konstruksi composite baja beton (rangka baja dan lantai beton) dengan panjang 16 meter dan lebar 3,5 meter. Dana pembangunan berasal dari kombinasi dana internal perusahaan, Majelis Taklim XL Axiata (MTXL), serta donasi wakaf dari karyawan dan pelanggan setia XL Axiata.

Jembatan tersebut telah melalui proses standarisasi kualitas oleh dinas terkait di pemerintah daerah setempat, dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2017. Dengan demikian, pada awal tahun 2018, jembatan sudah dapat digunakan oleh masyarakat, baik untuk pejalan kaki, pengendara sepeda motor, mobil pribadi, hingga truk berukuran kecil.

Sebelumnya, warga Desa Padaherang hanya dapat melintasi Sungai Cimanggung saat musim kemarau, itupun dengan berjalan kaki. Ketika musim hujan tiba, warga terpaksa memutar sejauh 11 kilometer menuju jalan raya terdekat agar dapat menggunakan kendaraan.

Padahal, wilayah ini merupakan sentra hasil perkebunan seperti durian dan melinjo yang rutin dikirim ke pusat kota Majalengka, Cirebon, dan Kuningan. Maka dari itu, tidak berlebihan apabila warga menyatakan bahwa keberadaan jembatan ini telah mereka nantikan selama puluhan tahun.

Jembatan di Desa Padaherang ini merupakan jembatan keempat yang dibangun oleh XL Axiata bersama MTXL. Sebelumnya, XL Axiata telah membangun jembatan di Desa Cicurug, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk mendukung pembangunan infrastruktur desa di wilayah-wilayah terpencil.