Softlaunching Jemb  Naringgul-3

 


Cianjur, Jawa Barat – 30 Juni 2014 Majelis Taklim XL Axiata (MTXL), bersama PT XL Axiata Tbk (XL) dan Rumah Wakaf Indonesia (RWI), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur desa melalui program wakaf, dengan memulai pembangunan jembatan wakaf di Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari proyek serupa yang sebelumnya sukses dilaksanakan di Desa Cigawir, Kabupaten Garut.

Jembatan yang dibangun ini didanai melalui sinergi berbagai pihak, termasuk dana Corporate Social Responsibility (CSR) XL, donatur RWI, Majelis Taklim XL, serta partisipasi masyarakat melalui program SMS Donasi Wakaf. MTXL secara aktif menggerakkan karyawan dan pelanggan untuk berwakaf dengan cara mudah—cukup mengetik WAKAF dan mengirimkan SMS ke 5000 untuk berdonasi Rp 5.000 atau ke 2500 untuk Rp 2.500. Dengan satu kali kirim, amal wakaf akan terus mengalir manfaatnya.

Prosesi peletakan batu pertama berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2014, langsung di lokasi pembangunan jembatan. Acara ini diramaikan dengan kegiatan sosial seperti pembagian paket siaga sehat, makanan tambahan, serta silaturahmi antara donatur dan warga. Sejumlah tokoh hadir dalam peresmian ini, termasuk Camat Naringgul Dadang Prawira, Regional Sales Manager XL Purwakarta-Cianjur-Subang Rudi Rahman Hidayat, Direktur RWI Reno Wisnu Sugiarto, perwakilan MTXL Redi Rindayana Ahmad, dan Manager Communication Service XL Achmad Pradipta.

Perwakilan MTXL, Redi Rindayana Ahmad, menyampaikan bahwa keikutsertaan MTXL dalam proyek ini merupakan bentuk nyata dari semangat berbagi dan kepedulian sosial. “Kami berharap kehadiran jembatan ini tidak hanya memudahkan akses warga, tetapi juga membuka peluang kemajuan bagi masyarakat Kecamatan Naringgul,” ujarnya.

Vice President XL Central Region, Bambang Parikesit, turut menyampaikan apresiasinya atas dukungan para donatur dan pelanggan XL. Ia menyebut jembatan ini akan menghubungkan 10 desa di wilayah tersebut dan sangat penting bagi mobilitas warga, khususnya anak-anak sekolah yang setiap harinya melintasinya.

Direktur RWI, Reno Wisnu Sugiarto, menambahkan bahwa pihaknya akan memastikan pembangunan jembatan berlangsung optimal dan tepat waktu. “Jembatan ini diharapkan mampu menjadi pengungkit pertumbuhan desa, baik dari segi ekonomi maupun sosial,” ucapnya.

Kondisi jembatan lama di Desa Wanasari memang sangat memprihatinkan—berkonstruksi tidak permanen dan mengalami kerusakan di berbagai sisi. Lebih dari 200 pelajar menggunakan jembatan ini setiap hari untuk bersekolah, belum lagi aktivitas warga menuju sawah dan kebun. Dengan program wakaf ini, jembatan tersebut akan digantikan dengan jembatan baru sepanjang 35 meter dan lebar 2,5 meter yang kokoh dan permanen. Proyek pembangunan ditargetkan selesai dalam enam bulan dan siap digunakan masyarakat pada awal tahun 2015.